batampos – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) resmikan kampanye Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) cegah stunting dan pelayanan KB di Batam.
Deputi Bidang Keluarga Berencana (KB) Kesehatan Reproduksi (KR) BKKBN
dr. Eni Gustina, mengatakan pihaknya menyambut baik perjanjian kerjasama serta peresmian kampanye KIE cegah stunting dan pelayanan KB. BKKBN akan memberikan dukungan secara penuh untuk keberlangsungan pelayanan yang ada.
“Harapan kami, tentunya perjanjian kerjasama ini akan terealisasi dengan berbagai kegiatan yang berdampak kepada masyarakat. Semoga faskes yang ada di hari ini bisa menjadi role model pelayanan KB,” kata Eni di Batam, Senin (5/6).
Eni mengaku bangga di Kepulauan Riau terjadi penurunan yang cukup signifikan dari 17,6 persen di tahun 2021 menjadi 15,4 persen di tahun 2022. Hal itu menunjukkan kolaborasi dan integrasi penanganan stunting di Kepri sudah berjalan dengan baik.
“Agar keluarga dan generasi yang akan datang tidak menjadi beban oleh Negara, kami akan terus mencari terobosan agar angka stunting bisa ditekan. Saya yakin Kepri bisa menjadi contoh dari daerah lain di Indonesia,” terangnya.
Peninjauan pelaksanaan KB untuk masyarakat di Batam, Senin (5/6/2023)
Sementra itu, Kepala Perwakilan BKKBN Kepri, Rohina mengatakan bahwa melalui pertemuan itu dapat dicapai kesamaan persepsi, kesamaan komitmen dan langkah dalam meningkatkan pelaksanaan dan pencapaian hasil program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga di Kepri.
“Sehingga dapat berdampak positif pada pengendalian jumlah dan peningkatan kualitas penduduk dan keluarga dan pencegahan stunting di Kepri pada pelayanan KB di Faskes serta penguatan dengan mitra kerja lainnya,” ungkap Rohina.
Dipaparkan Rohina, pencapaian sasaran pelayanan KB hingga 9 april 2023 jumlah peserta KB baru sebanyak 4.375 dengan target 33.832 akseptor atau sekitar 12,93 persen.
Kemudian jumlah peserta KB aktif sasaran 2023 sebanyak 135.579.
“Jika dilihat dari tred pencapaian peserta KB Baru per mix kontrasepsi dari tahun 2022-2023 Implant mengalami kenaikan yaitu 4,95 menjadi 33,67 persen,” tutupnya. (*)
Reporter : Peri Irawan