batampos- Ikan dingkis kukus merupakan menu atau makanan khas yang menjadi santapan lezat perayaan Imlek di Tanjungpinang. Santapan khas ikan dingkis dipercaya membawa keberuntungan dan kemakmuran saat hari raya Imlek.
Ketua Ikatan Tionghoa Muda (KITM) Kepri Edyanto, mengatakan ikan dingkis menjadi salah satu makanan yang dihidangkan saat perayaan Imlek di Tanjungpinang. Uniknya, kata Edyanto, ikan dingkis bertelur lima hari menjelang perayaan imlek. “Karena ikan dingkis ini hanya ada di Perairan Tanjungpinang, dan Kepulauan Riau,” kata Edyanto, Senin (23/1).
Menu khas dingkis kukus merupakan budaya Nian Nian Yau Yue yang artinya setiap tahun ada ikan. Sehingga warga yang merayakan Imlek, wajib memakan ikan dingkis agar meraih keberuntungan atau hoki. “Ikan dingkis bisa dimasak dengan cara digoreng hingga dikukus. Yang terpenting, ikan yang yang dihidangkan itu harus utuh, dan tidak boleh dipotong-potong,” terangnya.
BACA JUGA: Tahun Baru Imlek, Warga Tionghoa di Bintan Berdoa agar Ekonomi Lebih Lancar
Menurut Edyanto, Ikan dingkis yang dimasak secara utuh, terdapat tata cara untuk menyantapnya. Warga tionghoa, tidak akan membalik ikan tersebut saat memakan daging bagian bawah. “Tulangnya diangkat, lalu dimakan bawahnya. Kenapa tidak diangkat, karena kepercayaan dan tidak mungkin di balik,” jelasnya.
Selain ikan dingkis, manisan, kue hingga jeruk juga paling identik disiapkan saat perayaan imlek. Saat Imlek, lanjut Edyanto, para dewa akan kembali ke kayangan agar warga Tionghoa menitipkan sesuatu yang manis dan baik. “Boleh dimakan ketika sudah di sembahyang kan. Kalau jeruk memang harus ada saat perayaan Imlek,” katanya. (*)
reporter: yusnadi