batampos – Al Ahmadi Entrepreneurship Centre menggelar diskusi tentang pariwisata, yang melibatkan beberapa perwakilan negara tetangga, Selasa (28/3). Diskusi ini dibuka langsung oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.
Dalam sambutannya, Ansar menyampaikan dukungan atas kegiatan yang diadakan oleh Al Ahmadi Entrepreneurship Centre.
“Pemerintah Provinsi Kepri akan memberikan dukungan. Diskusi-diskusi ini sangat penting, demi mempercepat pertumbuhan dan recovery bidang pariwisata,” kata Ansar Ahmad, Selasa (28/3/2023).
Ia mengatakan, dua setengah tahun pandemi, menjadi pukulan berat bagi Kepri. Sebab, selain berimbas pada sektor manufaktur dan industri berat lainnya. Pandemi juga berdampak pada sektor pariwisata.
“Tahun 2021 menjadi paling berat, sepanjang tahun hanya 1.333 orang yang masuk ke Kepri,” ucap Ansar.
Baca Juga: Kas Keliling Mudahkan Penukaran Uang, Catat Jadwal dan Lokasi Kas Keliling BI
Namun, berkat dukungan berbagai pihak, dan kebijakan dari Menteri Pariwisata, Sandiaga Uno. Diberlakukan program Travel Bubble. Program ini menjadi angin segar untuk Kepri.
Sejak saat itu, kunjungan wisatawan asing mulai meningkat di Kepri. Meskipun begitu, kunjungan wisman ini masih belum maksimal.
Ansar menilai, ada beberapa hal yang menyebabkan kunjungan tersebut tidak maksimal. Kepri, kata Ansar terlambat melakukan perbaikan sektor pariwisata. Sehingga, penyembuhan akibat pandemi pun juga terlambat.
Oleh sebab itu, Kepri membutuhkan kebijakan signifikan dari pemerintah pusat. Salah satunya terkait penghapusan kebijakan Visa on Arrival.
Baca Juga: Polsek Nongsa Siap Buka Layanan Titip Kendaraan Saat Mudik Lebaran
Banyak pelaku pariwisata mengeluhkan kebijakan ini. Apalagi, jika menawarkan kunjungan wisata untuk jumlah banyak. Beberapa turis merasa keberatan, karena harus membayar lebih besar, dibandingkan jika ke Johor, Malaysia.
Atas permasalahan ini, Ansar mengaku sudah bertemu dengan Dirjen Imigrasi. “Kata beliau (Dirjen Imigrasi) permasalahan ini akan dituntaskan dalam 3 bulan ini. Mudah-mudahan ada kebijakan segera, bebas dari VoA,” tutur Ansar.
Terkait dengan UMKM< sebagai penunjang dari sektor pariwisata. Ansar mengatakan, terus melakukan langkah pengembangan UMKM. Berbagai program sudah diluncurkan, salah satunya kemudahan dalam peminjaman modal usaha.
Baca Juga: Yunus Suchari (Bang Yos) dalam Ingatan dan Kenangan
“Kami juga sedang fasilitasi dengan Kementerian Keuangan, agar produk UMKM dari Kepri tidak dibebani pajak. Sebab, saat ini setiap barang keluar dari Batam, dikenakan pajak sebesar 18 persen,” ucap Ansar.
Demi meningkatkan kunjungan wisman. Ansar mengatakan, ada beberapa kegiatan atau even internasional akan digelar. “Selain itu, kami meningkatkan infrastruktur, salah satunya membangun jembatan Batam Bintan. Insya Allah, November atau Desember akan dilelang,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Al Ahmadi Entrepreneurship Centre, Lisya Anggraini mengucapkan rasa syukur dan terimakasih, atas bantuan semua pihak. Ia mengatakan, akan mencoba menggelar diskusi ini setiap satu bulan sekali.
Baca Juga: Kepala BP Batam Jamin Kemudahan Investasi Bagi Investor
Ia mengatakan, kenapa mengambil tema pariwisata. Karena, UMKM tidak bisa dipisahkan dari sektor pariwisata. “Jika pariwisata naik, tentunya UMKM akan ikut tergerak naik juga,” ucapnya.
Nantinya, setiap bulan kata Lisya, akan ada narasumber yang berbeda. Namun, setiap pertemuan membahas mengenai problem dan pemecahan masalah mengenai pariwisata.
“Sharing ini yang menurut kami sangat berharga, menambah inspirasi satu sama lain,” ujarnya.(*)
Reporter: Fiska Juanda